BEBERAPA ALASAN YANG MENGHARUSKAN MESIN / KENDARAAN ALAT BERAT KITA MEMAKAI AUTOLUBE SYSTEM.
Akibatnya??? (distributor autolube)
Timbulnya abrasi, kegagalan mesin, kerusakan akibat interval waktu, pengeluaran biaya yang tidak perlu. akumulasi biaya perbaikan karena pengikisan yang dapat mencapai angka yang besar, dasar tentang bagaimana kondisi operasi yang berat. Semakin banyak titik pelumasan tertentu di satu mesin dan semakin sulit untuk mengaksesnya, maka biaya pun menjadi lebih besar dari penghematan yang seharusnya dapat dilakukan.
Sistem pelumasan tersentralisasi (autolube)autolubrication system yang terdiri:
* Pompa dengan reservoir (tangki). (pump)
* Distribusi pelumasan (feeder) dengan jaringan pipa. (feeder)
* Control Unit (waktu).
Sistem pelumasan otomatis (autolube) ini dapat diterapkan di banyak peralatan dan mesin seperti: penggali, truk, bus, dozer, forklift, loader, mesin pompa, penghancur instalasi dan mesin penyiapan bahan, truk pengangkut, jalan grader, loader, conveyor belt,mesin percetakan, mesin packaging,mesin-mesin pabrik/industri lainnya dll.
Keuntungan sistem pelumasan automatis ini (autolube system) adalah untuk meningkatkan masa pakai semua komponen yang bekerja beberapa kali dalam jangka waktu bersamaan, karena:
* Pelumasan dilakukan secara otomatis, misalnya setiap dua jam pengoperasian.
* Pelumasan terjadi ketika mesin sedang beroperasi dan bearing aktif agar siap untuk menerima masukan dari pelumas.
* Semua bearing menerima jumlah pelumasan yang akurat, sesuai dengan yang dibutuhkan. Tidak lebih dan tidak kurang.
* Pelumas akan membentuk pelindung disekitar bearing sehingga debu dan cairan tidak dapat masuk.
* Pelumasan ke area yang sulit yang tidak dapat dilakukan secara manual/ oleh tekhnisi.
Jadi, investasi anda tidak akan sia-sia dan akan kembali dalam rentang waktu yang singkat.
lalu...(click here)
JAKARTA. Pemerintah berharap pelaksanaan tender yang efisien akan mampu menghemat anggaran pemerintah pada 2009. Penghematan itu akan masuk Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2009 sehingga bisa digunakan untuk menutup defisit APBN 2010 yang sebesar 1,6% PDB atau Rp 98 triliun.
